Wednesday, June 3, 2020

Babak Semi Final

03-06-2020
Momen spesial dalam hidup saya. Setelah menjalani babak penyisihan selama kurang lebih 6 tahun, kini kisah cinta saya dengan doi sudah memasuki babak semi final. Alhamdulillah😊

Thursday, November 23, 2017

Pengertian Biologi Sebagai Ilmu Lengkap !!

Pengertian Biologi Sebagai Ilmu Lengkap !!


Mengakupintar.blogspot.co.id - Pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai biologi sebagai ilmu. Dalam oembahasn mengenai biologi sebagai ilmu memeiliki beberapa faktor atau ciri-ciri yang harus dipenuhi. Nah, pada artikel kali ini kami akan membahasnya secara ringan dan mudah dipahami. Namun sebelum kita membahasnya lebih jauh alangkah baiknya kita mengetahui beberapa oenjelasan berikut.

Biologi Sebagai Ilmu

Ilmu pengetahuan lahir dari suatu rangkaian aktivitas akal manusia yang disusun secara sistematis. Semua yang dinamakan ilmu pengetahuan selalu memiliki syarat-syarat atau ciri-ciri tertentu. Sifat dan ciri ilmu tersebut adalah memiliki objek, memiliki objek menggunakan metode, metode sistematis, sistematis universal universal, universal objektif objektif, objektif analitis, dan analitis verifikatif. verifikatif. Berikut ini identifikasi dari sifat dan ciri dari ilmu pengetahuan atau ilmu yang dihasilkan oleh manusia. 

1. Memiliki objek 

Setiap ilmu pada umumnya membatasi diri pada segi kajian tertentu. Misalnya matematika mengkaji pada objek angka-angka, fisika pada objek benda-benda fisik yang terdapat di alam ini, kimia berupa zat-zat penyusun dan reaksi yang terjadi, dan biologi memfokuskan pada objek makhluk hidup yang ada maupun yang pernah ada di dunia ini. Jadi dalam hal ini sudah sangat jelas bahwa biologi memiliki objek makhluk hidup yang pernah hidup dialam ini.

2. Memiliki metode 

Berkembang pesatnya lmu pengetahuan tidak dapat terjadi secara kebetulan ataupun terjadi begitu saja, melainkan mengikuti metode-metode tertentu. Dalam mempelajari obyek kajian biologi digunakan metode ilmiah untuk menemukan kebenaran. Metode ini telah dibakukan agar dapat digunakan dan dilakukan oleh siapa saja. Ilmu yang dikembangkan dengan menggunakan metode ini kebenarannya diakui secara ilmiah. Jika tidak menggunakan meotde ilmiah kebenarannya bisa saja tidak diakui secara ilmiah.

3. Bersifat sistematis 

Supaya mudah dikaji, ilmu pengetahuan harus tersusun mulai yang sederhana menuju yang lebih kompleks. Konsep yang mendasari harus mengandung hubungan sedemikian rupa yang saling mendukung dan bukan saling bertentangan proses yang bersistem inilah yang akan digunakan dalam metode ilmiah yang tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Contohnya, dalam biologi disajikan konsep sel, jaringan organ, sistem organ dan individu yang menunjukkan adanya hierarki hubungan yang saling memperkuat objek kajian. Inilah yang dinamakan tersusun secara sistematis sehingga tidak akan mungkin tersusun secara asal-asalan.

4. Universal 

Kebenaran yang disajikan dalam ilmu pengetahuan harus berlaku secara umum. Dalam biologi, hukum-hukum atau kaidah ilmu yang ada juga berlaku secara umum. Misalnya, kaidah tentang reproduksi reproduksi generatif generatif merupakan cara reproduksi organisme yang harus generatif didahului dengan peleburan dua sel (gamet jantan dan betina). Ini berlaku pada semua jenis organisme yang terdapat di alam ini.

5. Objektif 

Pernyataan dalam suatu ilmu pengetahuan harus bersifat jujur, yaitu menggambarkan kondisi apa adanya, mengandung data atau informasi yang sebenarnya, bebas dari prasangka, kesenjangan, atau kepentingan pribadi yang dapat membuat kesalah pahaman. Bila ilmu tidak bersifat objektif maka akan sulit berkembang, apalagi untuk dimanfaatkan bagi kesejahteraan umat manusia. Ilmu tidak boleh bersifat subjektif atau memihak pada kalangan atau kepentingan tertentu. Dalam biologi ilmu yang dikaji harus dilakukan seobjektif mungkin demi memperoleh kebenaran ilmiah.

6. Analitis 

Kajian dari sebuah ilmu akan menuju hal-hal yang lebih khusus seperti bagian, sifat, peranan dan berbagai hubungan. Untuk memahami hal yang bersifat khusus perlu pengkajian secara khusus pula, sehingga terdapat antar hubungan bagian yang dikaji sebagai hasil analisa. Oleh karena itu, sebuah ilmu akan terbagi menjadi berbagai cabang ilmu dengan kajian yang lebih khusus. Contohnya biologi mempunyai cabang zoologi, botani, fisiologi, anatomi, genetika, dan embriologi. 

7.Verifikatif 

Kebenaran dalam sebuah ilmu bukanlah bersifat mutlak tetapi bersifat terbuka atau verifikatif yang juga dikenal dengan kebenaran ilmiah. Artinya, sesuatu yang semula dianggap benar suatu saat ilmiah mungkin menjadi salah bila ditemukan bukti-bukti baru yang menentang kebenaran sebelumnya. Masih ingat dengan teori Generatio Spontanea yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati? Louis Pasteur berhasil menemukan bukti baru melalui percobaannya, sehingga tumbanglah teori tersebut dan berlakulah teori Biogenesis sampai saat ini.

Nah, dari beberapa penjelasan di atas kita telah mengetahui mengenai biologi sebagai ilmu. Demikianlah Pengertian Biologi Sebagai Ilmu Lengkap !!. Sekian yang dapat kami sampaikan pada artikelkali ini semoga dapat membantu anda dalam memberikan informasi. Semoga bermanfaat, Jangan lupa share ya guys.

Monday, November 20, 2017

Cara Membangkitkan Semangat yang Redup !!

Cara Membangkitkan Semangat yang Redup !!


Mengakupintar.blogspot.co.id - Pada kesempatan kali ini mimin akan membahas bagaimana mengambalikan semangat yang redup. Terkhusus bagi anda yang sudah berkecimpung di dunia kerja pasti pernah mengalami berbagai hal yang dapat menyurutkan semangat. Melalui pengalaman yang pernah saya rasakan, tulisan ini akan saya kemas secara ringan dan mudah dipahami. Sebelum kita membahasnya lebih jauh, alangkah baiknya kita mengikuti cerita-cerita singkat berikut.

Apa Penyebab Semangat Mulai Surut ?

Dalam dunia kerja, banyak sekai faktor yang dapat membuat semangat kerja kita mulai menurun. 
Seperti faktor lingkungan, teman kerja, faktor kesehatan, dan faktor-faktor lainnya. Namun dari sekian banyak faktor yang dapat menyurutkan semangat kita, faktor yang ada di dalam diri kita la yang paling menentukan. Dalam hal ini adalah seberapa besar tujuan kita dalam menjalankan pekerjaan tersebut. Banyak sekali orang di luar sana yang lupa, apa sebenarnya tujuan yang selama ini dia cita-citakan. Sehingga berpengaruh dengan produktivitas kerja yang menurun sehingga semangat pun menjadi surut. Untuk itu, teman-teman harus memiliki tujuan pasti dalam menjalankan pekerjaan anda. 

Sedikit cerita dari saya. Semua orang pasti pernah mengalami fase-fase sulit seperti yang saya rasakan saat ini. Terancam kehilangan pekerjaan dan bimbang mau bekerja apa lagi. Menentukan pekerjaan memang hal yang mudah, namun mencari pekerjaan yang cocok memang relatif sulit. Mengapa saya bilang “relative sulit”? karena mudah atau tidaknya pekerjaan itu tergantung pada kemampuan orang tersebut. Jika ia yang bekerja tidak pada bidangnya, maka pekerjaan itu akan terasa sulit. Namun jika pekerjaan itu sesuai dengan bidangnya, maka akan terasa sangat mudah. Apalagi pekerjaan tersebut terkait dengan kesukaan/hobi kita.

Bagaimana Mendapat Pekerjaan Sesuai Hobi ?

Mendapatkan pekerjaan yang sesuai hobi memang dambaan banyak orang. Akan tetapi untuk mendapatkan pekerjaan tersebut bukanlah hal yang mudah, namun juga bukan berarti tidak mungkin untuk mendapatkan peerjaan yang layak + sesuai dengan hobi kita. Begitu banyak orang yang mencoba peruntungan mencari pekerjaan yang sesuai dengan hobinya, namun ternyata setelah dijalani pekerjaan tersebut sama saja dengan pekerjaan lainnya. Sama-sama capeknya, sama-sama menjenuhkannya, sama-sama beratnya, dan bla bla bla serta seribu alasan lainnya. Pada intinya, semua pekerjaan itu sama. Sama-sama ada resikonya. Resiko baik dan buruk.
Dalam dunai kerja memang terdapat berbagai faktor yang dapat menunjang kesuksesan seseorang. Dalam hal ini factor lingkunganlah yang berperan dominan setelah tekad yang kuat. Faktor lingkungan sangat menentukan bagaimana orang tersebut berkembang. Jika lingkungan kerjanya tidak mendukung usaha yang telah dilakukannya, maka usaha yang telah dilakukan akan sulit berkembang. Memang setiap usaha pastilah ada rintangan yang harus dilaluinya, namun factor lingkungan menjadi salah satu factor yang paling berpengaruh dalam pembentukan pribadi seseorang.
Untuk itu, bagi teman-teman yang telah berkecimpung dalam dunia kerja, sebisa mungkin menjaa diri dari pengaruh-pengaruh buruk lingkungan. Lingkunganyang baik akan mendukung usaha-usaha yang akan anda lakukan, Begitu sebaliknya, jika lingkungannya buruk, maka akan menghambat usaha-usaha yang akan anda lakukan. Ini nasehat untuk saya pribadi dan untuk teman-teman pada umumnya. 

Cara Efektif Membangkitkan Semangat !

Sebetulnya hal yang paling dasar yang dapat membentuk kepribadian kita adalah kebiasaan-kebiasaan kita. Kebiasaan-kebiasaan yang terpola akan membentuk sebuah sifat, yakni karakter dan kepribadian anda. Maka dari itu, sangat saya sarankan, lakukanlah hobi/kegemaran-kegemaran anda dengan senang hati. Jika kita memiliki hobi yang positif, maka kepribadian kita akan terbangun secara positif pula. Kepribadian/karakter yang terdapat diri seseorang disitulah yang disebut akhlak. Kebiasaan baik seperti membaca buku memang sudah jarang dilakukan orang Indonesia, anak muda khusunya. Padahal membaca merupakan jendela yang akan membukakan kacrawala dalam hidup kita. Tidakada satu pun dampak negative dari orang yang gemar membaca. Karena keajaiban membaca telah dibuktikan dengan munculnya ilmuwan-ilmuwan serta tokoh-tokoh penting dalam peradaban dunia seperti Albert Ein Stein, Thomas Alfa, Socrates, Aristoteles, Abraham Lincoln hingga tokoh-tokoh nasional yang sangat berjasa bagi nusa dan bangsa seperti Bung Karno, Bung Hatta, Ki Hajar Dewantoro, KH Agus Salim dan tokoh-tokoh lainnya.
Namun jika kebiasaan-kebiasaan yang sering kita lakukan itu buruk, maka akan berdampak buruk dengan kepribadian kita. Yang acap kali terjadi dalam masyarakat kita adalah kegemaran berprasangka buruk terhadap sesuatu yang kita tidak tahu. Halinilah yang kemudian meicu timbulonya fitnah yang dapat mengahancurkan tali persaudaraan dan kekerabatan. Meski terkesan sepele, berprasangka buruk dapat berpengaruh buruk terhadap orang yang berprasangka dan yang disangkakan. Maka dari itu, berfikir positif sangatlah penting dalam pembentukan pribadi/karakter di dalam diri kita.
Terkait dengan beberapa hal yang saya jelaskan di atas, saya ingin menghadirkan kembali pikiran-pikiran positif telah cukup lama hilang dari pikiran saya. Bukan hal mudah untuk membentuk kebiasaan-kebiasaan yang baik dalam hidup kita jika kita sudah terjebak dalam kebiasaan buruk. Tapi bukan berarti tidak mungkin jika kita ingin benar-benar beranjak dari masa-masa kelam kita. Berbekal keyakinan dan kepercayaan diri, kita mampu melebihi batas yang awalnya kita anggap tidak mungkin. Dengan megnhilangkan pikiran-pikira negatif kita akan mendapat banyak manfaat dari segi kesehatan mental dan kesehatan fisik. Untuk itu jika kita ingin memupuk kembali semangat yang redup kita harus senantiasa berfikir positif.

Demikianlah sedikit cerita yang ingin saya bagikan semga dapat membantu anda dalam usaha memperbaiki diri. Sekian yang  dapat kami sampaikan pada tulisan kali ini semoga bermanfaat. Jangan lupa share dan komen di kolom komentar ya guys. 

Tuesday, October 31, 2017

Penyebab Terjadinya Evolusi Lengkap !!

Penyebab Terjadinya Evolusi Lengkap !!

Mengakupintar.blogspot.co.id - Pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai Faktor terjadinya evolusi;. Segela sesuatu yang terjadi di alam ini sejatinya akan mengaami evolusi. Pada artikel ini mimin akan membahasnya secara ringan dan mudah dipahami. Namun, ebelum kita membahasnya lebih jauh alangkah baiknya kita mengatahui beberapa penjelasan berikut ini.

Pengertian evolusi

Evolusi adalah sebuah proses perubahan secara lambat dan bertahap dari bentuk yang sederhana menjadi bentuk yang lebih kompleks. Perubahan tersebut bukan tanpa penyebab. Terdapat beberapa hal yang menyebabkan evolusi itu terjadi. Berikut ini adalah penyebab terjadinya evolusi lengkap beserta penjelasannya.


a. Adaptasi dan seleksi alam

Lingkungan selalu berubah dari waktu ke waktu. Perubahan lingkungan mendorong makhluk hidup yang tinggal di dalam lingkungan tersebut melakukan adaptasi atau penyesuaian diri. Adaptasi dilakukan makhluk hidup dengan tujuan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Apabila gagal beradaptasi, maka makhluk hidup tersebut akan punah. Makhluk hidup adaptif merupakan makhluk hidup yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya. Contohnya, populasi kupu-kupu Biston betularia di Inggris. Berikut ini adalah bentuk dari kupu-kupu Biston betularia di Inggris.
Sebelum terjadi revolusi industri di inggris, kupu-kupu tersebut berwarna putih. Diduga hal ini terjadi, karena sebelum revolusi industri lingkungan masih cerah sehingga kupu-kupu bersayap cerah lebih adaptif daripada kupukupu bersayap gelap. Sebaliknya, setelah revolusi industri, lingkungan lebih gelap oleh jelaga atau polusi. Sehingga, kupu-kupu bersayap gelap lebih adaptif dengan lingkungannya, sedangkan kupu-kupu bersayap cerah tidak adaptif akibatnya mudah ditangkap oleh predator. Sehingga dapat disimpulkan bahwa adaptasi terhadap lingkungan merupakan salah satu mekanisme seleksi alam.

Adaptasi pada tumbuhan, misalnya kaktus yang hidup pada kondisi panas terik di gurun mempunyai lapisan lilin yang tebal, daun-daunnya mengalami modifikasi menjadi duri atau daundaun kecil untuk mengurangi penguapan air. Batang tumbuhan kaktus mampu menyimpan air dan memiliki klorofil untuk fotosintesis. Akar tumbuhan kaktus tersebar meluas di bawah permukaan tanah untuk mempermudah penyerapan air.

Kedua contoh di atas menunjukkan bahwa alam (lingkungan) menyeleksi makhluk hidup di dalamnya. Seleksi alam memperlihatkan hanya makhluk hidup yang adaptif dengan lingkungannya yang dapat bertahan hidup. Seleksi alam akan menguntungkan spesies makhluk hidup yang mempunyai banyak variasi (genetik) pada tiap generasi, faktor-faktor lingkungan akan menyeleksi variasi tertentu. Misalnya, kasus adanya dua warna pada Biston lebih menguntungkan kupu-kupu tersebut, dibandingkan apabila Biston tidak mempunyai variasi warna sayap.

b. Seleksi buatan

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan hasil budidaya hewan dan tumbuhan yang dianggap akan lebih baik produksi, mutu, maupun daya tahannya. Usaha seleksi ini diikuti dengan persilangan yang mengakibatkan proses evolusi berlangsung dalam jangka waktu relatif singkat. Usaha ini dilakukan di bidang pertanian maupun peternakan. Contohnya, budidaya varietas kedelai Muria

Gambar : Varietas kedelai Muria
Nah, dari beberapa penjelasan di atas kita dapat mengetahui mengenai penyebab terjadinya evolusi. Demikianlah Penyebab Terjadinya Evolusi Lengkap !!. Sekian yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini semoga dapat membantu anda dalam memberikan informasi yang bermanfaat. Janganlupa share ya guys.

Monday, October 30, 2017

Reaksi Gelap dan Reaksi Terang Fotosintesis !!

Reaksi Gelap dan Reaksi Terang Fotosintesis !!


Mengakupintar.blogspot.co.id - Pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai reaksi terang dan reaksi gelap dalam proses fotositesis. Fotosisntesis sejatinya adalah proses pembuatan makanan pada tumbuhan yang berguna untuk kelangsungan hidup pada tumbuhan.

Pengertian fotositesis


Fotosintesis merupakan sintesis yang memerlukan cahaya (fotos = cahaya; sintesis = penyusunan atau membuat bahan kimia). Fotosintesis adalah peristiwa pembentukan karbohidrat dari karbondioksida dan air dengan bantuan energi cahaya matahari. Secara sederhana, reaksi fotosintesis yang melibatkan berbagai enzim dapat dituliskan sebagai berikut:

cahaya matahari 6 CO2 + 6H2 O → C6 H12O6 + 6O2 karbondioksida air glukosa oksigen

Fotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Kloroplas merupakan organel plastida yang mengandung pigmen hijau daun (klorofil). Sel yang mengandung kloroplas terdapat pada mesofil daun tanaman yang disebut palisade atau jaringan tiang dan sel-sel jaringan bunga karang yang disebut spons. Kloroplas tersusun atas bagian-bagian sebagai berikut:
a) Stroma ialah struktur kosong di dalam kloroplas, merupakan tempat glukosa terbentuk dari karbondioksida.
b) Tilakoid ialah struktur cakram bertumpuktumpuk, yang terbentuk dari pelipatan membran dalam kloroplas, dan berfungsi menangkap energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi kimia.
c) Grana ialah selubung tangkai penghubung tilakoid.

Klorofil merupakan pigmen utama yang terdapat pada tumbuhan yang berfungsi menyerap cahaya radiasi elektromagnetik pada spektrum kasat mata. Klorofil dapat dibedakan menjadi klorofil a dan klorofil b. Klorofil a mampu menyerap cahaya merah dan biru keunguan. Klorofil a sangat berperan dalam reaksi gelap fotosintesis. Sedangkan, klorofil b merupakan klorofil yang mampu menyerap cahaya biru dan merah kejinggaan. Di dalam kloroplas, selain klorofil juga terdapat pigmen karotenoid, antosianin, dan fikobilin. Jadi, hanya tumbuhan yang dapat melakukan fotosintesis karena mengandung kloroplas pada daunnya. Oleh karena itu, tumbuhan merupakan produsen makanan (karena dapat menghasilkan makanan dengan bantuan cahaya matahari), dan disebut juga organisme autotrof (auto = sendiri; trophic = makanan), yaitu organisme yang dapat membuat makanan sendiri. Proses reaksi fotosintesis dalam tumbuhan tinggi dibagi menjadi dua tahap, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.

a. Reaksi terang 

Pada tahap pertama, energi matahari ditangkap oleh pigmen penyerap cahaya dan diubah menjadi bentuk energi kimia, ATP, dan senyawa pereduksi NADPH. Proses ini disebut tahap reaksi terang. Atom hidrogen dari molekul H2 O dipakai untuk mereduksi NADP+ menjadi NADPH, dan O2 dilepaskan sebagai hasil samping reaksi fotosintesis. Reaksi ini juga dirangkaikan dengan reaksi endergonik, membentuk ATP dari ADP + Pi. Dengan demikian, reaksi terang dapat dituliskan dengan persamaan:

H2 O + NADP+ + ADP + Pi O2 + H+ + NADPH + ATP

 Pembentukan ATP dari ADP + Pi, merupakan suatu mekanisme penyimpanan energi matahari yang diserap kemudian diubah menjadi bentuk energi kimia. Proses ini disebut fosforilasi fotosintesis atau fotofosforilasi. Pada reaksi terang yang terjadi di grana, energi cahaya memacu pelepasan elektron dari fotosistem di dalam membran tilakoid. Fotosistem adalah tempat berkumpulnya beratus-ratus molekul pigmen fotosintesis. Aliran elektron melalui sistem transpor menghasilkan ATP dan NADPH. ATP dan NADPH dapat terbentuk melalui jalur non siklik, yaitu elektron mengalir dari molekul air, kemudian melalui fotosistem II dan fotosistem I. Elektron dan ion hidrogen akan membentuk NADPH dan ATP. Oksigen yang dibebaskan berguna untuk respirasi aerob. Pusat reaksi pada fotosistem I mengandung klorofil a, disebut sebagai P700, karena dapat menyerap foton terbaik pada panjang gelombang 700 nm. Pusat reaksi pada fotosistem II mengandung klorofil a yang disebut sebagai P680, karena dapat menyerap foton terbaik pada panjang gelombang 680 nm.

b. Reaksi gelap (reaksi tidak tergantung cahaya) 

Disebut juga siklus Calvin-Benson. Reaksi ini disebut reaksi gelap, karena tidak tergantung secara langsung dengan cahaya matahari. Reaksi gelap terjadi di stroma. Namun demikian, reaksi ini tidak mutlak terjadi hanya pada kondisi gelap. Reaksi gelap memerlukan ATP, hidrogen, dan elektron dari NADPH, karbon dan oksigen dari karbondioksida, enzim yang mengkatalisis setiap reaksi, dan RuBp (Ribulosa bifosfat) yang merupakan suatu senyawa yang mempunyai 5 atom karbon. Reaksi gelap terjadi melalui beberapa tahapan, yaitu:
a) Karbondioksida diikat oleh RuBp (Ribulosa bifosfat yang terdiri atas 5 karbon) menjadi senyawa 6 karbon yang labil. Senyawa 6 karbon ini kemudian memecah menjadi 2 fosfogliserat (PGA).
b) Masing-masing PGA menerima gugus pfosfat dari ATP dan menerima hidrogen serta e- dari NADPH. Reaksi ini menghasilkan PGAL (fosfogliseraldehida).
c) Tiap 6 molekul karbon dioksida yang diikat dihasilkan 12 PGAL.
d) Dari 12 PGAL, 10 molekul kembali ke tahap awal menjadi RuBp, dan seterusnya RuBp akan mengikat CO2 yang baru.
e) Dua PGAL lainnya akan berkondensasi menjadi glukosa 6 fosfat. Molekul ini merupakan prekursor (bahan baku) untuk produk akhir menjadi molekul sukrosa yang merupakan karbohidrat untuk diangkut ke tempat penimbunan tepung pati yang merupakan karbohidrat yang tersimpan sebagai cadangan makanan.

Nah, dari beberapa penjelasan di atas kita dapat mengetahui mengenai Reaksi gelap dan terang. Demikianlah Reaksi Gelap dan Reaksi Terang Fotosintesis !!. Sekian yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini semoa dapat membantu anda dalam memberikan informai yang bermanfaat. jangan lupa share ya guys.

Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Lengkap !!

Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Lengkap !!


Mengakupintar.blogspot.co.id - Pada kesempatan kali ini mimin akan membahas mengenai Sistem Klasifikasi makhluk hidup. Makhluk hidup yang mempunyai ciri dan sifat yang sama dimasukkan ke dalam satu kelompok, dan bila dalam persamaan ditemukan perbedaan ciri dan sifat, maka dipisahkan lagi ke dalam kelompok lain yang lebih kecil, sehingga dalam kegiatan klasifikasi akan diperoleh kelompok-kelompok makhluk hidup dengan jenjang yang berbeda. Pengelompokkan hasil klasifikasi pada tingkattingkat yang berbeda atau pada takson yang berbeda disebut taksonomi. Semakin tinggi jenjangnya semakin banyak anggotanya, tetapi persamaan sifat yang dimiliki anggotanya semakin sedikit.

Sistem Klasifikasi

Berdasarkan kriteria yang digunakan, sistem klasifikasi makhluk hidup dibedakan menjadi tiga, yaitu sistem buatan, sistem alami, dan sistem filogenik. Berikut ini adalah macam-macam sistem klasifikasi makhluk hidup beserta penjelasanya lengkap.

1. Sistem buatan 

Sistem klasifikasi buatan mengutamakan tujuan praktis dalam ikhtisar dunia makhluk hidup. Klasifikasi buatan diperkenalkan oleh Carollus Linnaeus (1707-1778). Dasar klasifikasi adalah ciri morfologi, alat reproduksi, habitat dan penampakan makhluk hidup (bentuk dan ukurannya). Misalnya, pada klasifikasi tumbuhan ada pohon, semak, perdu, dan gulma. Berdasarkan tempat hidup, dapat dikelompokkan hewan yang hidup di air dan hewan yang hidup di darat. Berdasarkan kegunaannya, misalnya makhluk hidup yang digunakan sebagai bahan pangan, sandang, papan dan obat-obatan.

2. Sistem alami 

Klasifikasi makhluk hidup yang menggunakan sistem alami menghendaki terbentuknya takson yang alami. Klasifikasi ini dikemukakan oleh Aristoteles pada tahun 350 SM. Klasifikasi ini didasarkan pada sistem alami, artinya suatu pengelompokan yang didasarkan pada ciri morfologi/ bentuk tubuh alami, sehingga terbentuk takson-takson yang alami, misalnya hewan berkaki empat, hewan bersirip, hewan tidak berkaki, dan sebagainya. Pada tumbuhan misalnya tumbuhan berdaun menyirip, tumbuhan berdaun seperti pita, dan sebagainya.

3. Sistem filogenik 

Sistem klasifikasi ini didasarkan pada jauh dekatnya hubungan kekerabatan antara takson yang satu dan yang lainnya sekaligus mencerminkan perkembangan makhluk hidup (filogenik), diperkenalkan oleh Charles Darwin (1859). Makin dekat hubungan kekerabatan maka makin banyak persamaan morfologi dan anatomi antar takson. Semakin sedikit persamaan maka makin besar perbedaannya, berarti makin jauh hubungan kekerabatannya. Misalnya, gorila lebih dekat kekerabatannya dengan orangutan dibandingkan dengan manusia. Hal itu didasarkan pada tes biokimia setelah ilmu pengetahuan berkembang pesat, terutama ilmu pengetahuan tentang kromosom, DNA, dan susunan protein organisme.

Tahap-tahap Klasifikasi

Tahapan klasifikasi Untuk mengklasifikasikan makhluk hidup harus melalui serangkaian tahapan. Tahapan tersebut antara lain sebagai berikut.

a. Pengamatan sifat makhluk hidup 

Pengamatan merupakan proses awal klasifikasi, yang dilakukan dalam proses ini adalah melakukan identifikasi makhluk hidup satu dengan makhluk hidup yang lainnya. Mengamati dan mengelompokkan berdasarkan tingkah laku, bentuk morfologi, anatomi, dan fisiologi.

b. Pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan pada ciri yang diamati 

Hasil pengamatan kemudian diteruskan ke tingkat pengelompokkan makhluk hidup. Dasar pengelompokkannya adalah ciri dan sifat atau persamaan dan perbedaan makhluk hidup yang diamati.

c. Pemberian nama makhluk hidup 

Pemberian nama makhluk hidup merupakan hal yang penting dalam klasifikasi. Ada berbagai sistem penamaan makhluk hidup, antara lain pemberian nama dengan sistem tata nama ganda (binomial nomenclature). Dengan adanya nama makhluk hidup maka ciri dan sifat makhluk hidup akan lebih mudah dipahami.

Nah, dari beberapa penjelasan di atas kita dapat mengetahui mengenai sistem klasifikasi makhluk hidup. Demikianlah Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Lengkap !!. Sekian yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini semoga dapat membantu anda dalam memberikan informasi yang bermanfaat.

3 Tingkat Keanekaragaman Hayati Lengkap !!

Tingkat Keanekaragaman Hayati Lengkap !!


Mengakupintar.blogspot.co.id - Pada kesempatan kali ini mimin akan membahas mengenai tingkat keanekaragaman hayati. Dari sekian banyak organisme yang menghuni bumi, tidak ada sepasang pun yang benar-benar sama untuk segala hal. Kenyataan tersebut menunjukkan kepada kita, bahwa di alam raya dijumpai keanekaragaman makhluk hidup (makhluk hidup yang berbeda-beda) atau disebut juga keanekaragaman hayati. Pada artikel ini kami akan menoba membahsnya secara ringan dan mudah dipahami. Namun sebelum kita membahasnya lebih jauh langkah baiknya kita mengetahui beberpa penjelasna berikut ini.

Pengertian Keanekaragaman Hayati


Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan atau totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah. Keseluruhan gen, jenis dan ekosistem merupakan dasar kehidupan di bumi. Mengingat pentingnya keanekaragaman hayati bagi kehidupan maka keanekaragaman hayati perlu dipelajari dan dilestarikan. Tingginya tingkat keanekaragaman hayati di permukaan bumi mendorong ilmuwan mencari cara terbaik untuk mempelajarinya, yaitu dengan klasifikasi.

Keanekaragaman hayati yang akan kita pelajari meliputi berbagai perbedaan atau variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat-sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan, baik tingkatan gen, tingkatan spesies maupun tingkatan ekosistem. Berdasarkan hal tersebut, para pakar membedakan keanekaragaman hayati menjadi tiga tingkatan, yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis dan keanekaragaman ekosistem. Berikut ini adalah penjelasannya lengkap.

1. Keanekaragaman gen 

Gen atau plasma nuftah adalah substansi kimia yang menentukan sifat keturunan yang terdapat di dalam lokus kromosom. Setiap individu makhluk hidup mempunyai kromosom yang tersusun atas benang-benang pembawa sifat keturunan yang terdapat di dalam inti sel. Sehingga seluruh organisme yang ada di permukaan bumi ini mempunyai kerangka dasar komponen sifat menurun yang sama. Kerangka dasar tersebut tersusun atas ribuan sampai jutaan faktor menurun yang mengatur tata cara penurunan sifat organisme. Walaupun kerangka dasar gen seluruh organisme sama, namun komposisi atau susunan, dan jumlah faktor dalam kerangka bisa berbeda-beda. Perbedaan jumlah dan susunan faktor tersebut akan menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen.

Gambar : (Keanekaragaman Gen)

Di samping itu, setiap individu memiliki banyak gen, bila terjadi perkawinan atau persilangan antar individu yang karakternya berbeda akan menghasilkan keturunan yang semakin banyak variasinya. Karena pada saat persilangan akan terjadi penggabungan gen-gen individu melalui sel kelamin. Hal inilah yang menyebabkan keanekaragaman gen semakin tinggi. Contoh keanekaragaman tingkat gen ini adalah tanaman bunga mawar putih dengan bunga mawar merah yang memiliki perbedaan, yaitu berbeda dari segi warna bunga.

Dalam perkembangannya, faktor penentu tidak hanya terdapat pada gen saja, melainkan ada juga faktor lain yang berperan mempengaruhi keanekaragaman hayati ini, yaitu lingkungan. Sifat yang muncul pada setiap individu merupakan interaksi antara gen dengan lingkungan. Dua individu yang memiliki struktur dan urutan gen yang sama, belum tentu memiliki bentuk yang sama pula karena faktor lingkungan mempengaruhi penampakan (fenotipe) atau bentuk.

Misalnya, orang yang hidup di daerah pegunungan dengan orang yang hidup di daerah pantai memiliki perbedaan dalam hal jumlah eritrositnya. Jumlah eritrosit orang yang hidup di daerah pegunungan lebih banyak dibanding yang hidup di pantai disebabkan adaptasi terhadap kandungan oksigen di lingkungannya. Di daerah pegunungan lebih rendah kandungan oksigennya dibandingkan di daerah pantai. Sehingga fenotipe pipi orang pegunungan umumnya lebih kemerahan dibanding orang pantai.

2. Keanekaragaman jenis 


Spesies atau jenis memiliki pengertian, individu yang mempunyai persamaan secara morfologis, anatomis, fisiologis dan mampu saling kawin dengan sesamanya (inter hibridisasi) yang menghasilkan keturunan yang fertil (subur) untuk melanjutkan generasinya. Keanekaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi yang terdapat pada makhluk hidup antar jenis. Perbedaan antar spesies organisme dalam satu keluarga lebih mencolok sehingga lebih mudah diamati daripada perbedaan antar individu dalam satu spesies.

Gambar : (Keanekaragaman Jenis Burung)


Dalam keluarga kacang-kacangan kita kenal kacang tanah, kacang buncis, kacang hijau, kacang kapri, dan lain-lain. Di antara jenis kacang-kacangan tersebut kita dapat dengan mudah membedakannya karena di antara mereka ditemukan ciri khas yang sama. Akan tetapi, ukuran tubuh atau batang, kebiasaan hidup, bentuk buah dan biji, serta rasanya berbeda. Contoh lainnya terlihat keanekaragaman jenis pada pohon kelapa, pohon pinang dan juga pada pohon palem.

3. Keanekaragaman ekosistem 


Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi timbal balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Setiap makhluk hidup hanya akan tumbuh dan berkembang pada lingkungan yang sesuai. Pada suatu lingkungan tidak hanya dihuni oleh satu jenis makhluk hidup saja, tetapi juga akan dihuni oleh jenis makhluk hidup lain yang sesuai. Akibatnya, pada suatu lingkungan akan terdapat berbagai makhluk hidup berlainan jenis yang hidup berdampingan secara damai. Mereka seolah-olah menyatu dengan lingkungan tersebut.

Pada lingkungan yang sesuai inilah setiap (organisme) makhluk hidup akan dibentuk oleh lingkungan. Sebaliknya, makhluk hidup yang terbentuk oleh lingkungan akan membentuk lingkungan tersebut. Jadi, antara makhluk hidup dengan lingkungannya akan terjadi interaksi yang dinamis. Perbedaan kondisi komponen abiotik (tidak hidup) pada suatu daerah menyebabkan jenis makhluk hidup (biotik) yang dapat beradaptasi dengan lingkungan tersebut berbeda-beda. Akibatnya, permukaan bumi dengan variasi kondisi komponen abiotik yang tinggi akan menghasilkan keanekaragaman ekosistem. Ada ekosistem hutan hujan tropis, hutan gugur, padang rumput, padang lumut, gurun pasir, sawah, ladang, air tawar, air payau, laut, dan lain-lain.


Gambar : (Keanekaragaman Ekosistem Laut)

Komponen biotik dan abiotik di berbagai daerah bervariasi baik mengenai kualitas komponen tersebut maupun kuantitasnya. Hal inilah yang menyebabkan terbentuknya keanekaragaman ekosistem di muka bumi ini. Antar komponen ekosistem hidup berdampingan tanpa saling mengganggu, dan apabila terjadi kepunahan atau gangguan terhadap salah satu anggotanya maka akan mengganggu kelangsungan hidup organisme lainnya. Suatu perubahan yang terjadi pada komponenkomponen ekosistem ini akan berpengaruh terhadap keseimbangan (homeostatis) ekosistem tersebut. Sebagai suatu sistem, di dalam setiap ekosistem akan terjadi proses yang saling terkait. Misalnya, pengambilan makanan, perpindahan energi atau energetika, daur zat atau materi, dan produktivitas atau hasil keseluruhan ekosistem. Contoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem adalah pohon kelapa banyak tumbuh di daerah pantai, pohon aren tumbuh di pegunungan, sedangkan pohon palem dan pinang tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah.

Nah, dari beberpa penjelasan di atas kita dapat mengetahui mengenai tingkat keanekaragaman hayati. Demikianlah 3 Tingkat Keanekaragaman Hayati Lengkap !!. Sekian yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini semoga dapat membantu anda dalam memberikan informasi secara akurat dan bermanfaat. Jangan lupa share ya guys :-D