Mengakupintar.blogspot.com - Setiap negara mempunyai budaya politik yang beerbeda-beda. Setiap negara juga memiliki ciri khas budaya politik masing-masing. Nah, pada kesempatan kali ini kami akan membahas macam-macam Budaya Politk yang berkembang diseluruh dunia. Pada umumnya, budaya politik dibedakan menjadi tiga macam. Sebelum kita membahasnya lebih jauh alangkah baiknya kita mengetahui beberapa penjelasan berikut ini.
Pengertian Budaya Politik
Budaya politik merupakan pola perilaku suatu masyarakat dalam kehidupan bernegara, penyelenggaraan administrasi negara, politik pemerintahan, hukum, norma kebiasaan yang dihayati oleh seluruh anggota masyarakat setiap harinya. Budaya politik juga dapat di artikan sebagai suatu sistem nilai bersama suatu masyarakat yang memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif dan penentuan kebijakan publik untuk masyarakat seluruhnya.(Wikipedia).
Nah, dari pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa budaya politik merupan suatu pola perilaku masyarakat yang telah sangat melekat di dalam kepribadian masyarakat. Setelah kita mengetahui pengertian budaya politik secara umum, kami akan menjabarkan macam-macam budaya politik. Berikut ini uraian selengkapnya.
1. Budaya Politik Partisipan
Budaya politik partisipan adalah budaya politik yang ditandai dengan kesadaran masyarakat yang tinggi. Masyarakat yang memliki budaya politik partisipan ini cenderung aktif dalam berbagai macam kegiatan politik di Indonesia. Mereka mempunyai pemahaman yang cukup luas mengenai perpolitikan di Indonesia.
Sedangkan menurut Miriam Budiardjo, dalam bukunya yang berjudul “Dasar-dasar ilmu Politik”menyebutkan bahwa partisipasi politik adalah kegiatan seseorang dalam partai politik. Partisipasi politik meliputi semua aktivitas seseorang untuk turut serta didalam proses pemilihan pemimpin-pemimpin dan turut serta secara langsung atau tidak langsung dalam penetapan kebijakan umum, serta penetapan kebijakan pembangunan nasional.
Ciri-ciri Budaya Politik Partisipan
Berikut ini adalah ciri-ciri budaya politik partisipan
- Masyarakat memiliki kesadaran politik yang sangat tinggi.
- Masyarakat cukup peka dalam memahami isu-isu politik yang beredar di masyarakat.
- Masyarakat sadar bahwa kewajibannya sebagai warga negara harus dilaksanakan tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
- Masyarakat memiliki rasa tenggang rasa yang sangat tinggi, menerima berdasarkan kesadaran dan mampu menolak melalui penilaian yang objektif.
- Masyarakat berperan aktif dalam berbagai macam kegiatan politik.
- Masyarakat cukup disiplin dalam menjalankan kegiatan-kegiatan politik.
- Pengetahuan masyarakat tentang sistem politik sangat tinggi.
- Masyarakat aktif dalam mengontrol isu negatif yang dapat memecah belah kesatuan negara.
- Masyarakat berperan aktif dalam memberikan kritik yang membangun terhadap pemerintah.
- Pemerintah tidak dapat mengekang hak individu karena demokrasi sangat berjalan sesuai dengan semestinya.
- Menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum
- Menciptakan disiplin dalam segala aspek kehidupan
- Berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan pembangunan.
- Menggunakan hak pilih dalam pemilihan pemimpin dengan sebaik-baiknya.
- Bermusyaewarah untuk menyelesaikan segala permasalahan.
Contoh Budaya Politik Partisipan
- Masyarakat menggunakan hak pilihnya dengan penuh kesadaran dan tanpa adanya paksaan. seperti pada saat memilih presiden (pilpres)
- Berupaya mempengaruhi keputusan pemerintah dalam berbagi persoalan-persoalan yang meyangkut sebagian besar orang sehingga mampu mempercepat pembangunan di daerah. Seperti aspirasi masyarakat yang meminta terhadap pemerintah untuk membangun infrastruktur yang berada di desanya supaya tidak tertinggal oleh kehidupan modern di kota.
- Masyarakat ikut serta memberikan kritik yang dapat memperbaiki masalah ,dan tidak memberikan kritik yang menjatuhkan bahkan menghina pemerintah.
- Para politisi bergerak aktif dalam mempengaruhi proses pemilihan suara seperti yang dilakukan dalam kampanye sebelum pemilihan umum.
- Ada beberapa warga masyarakat yang beregrak aktif dalam mencari dukungan untuk calon pemimpin tertentu.
Partisipan, yaitu orang yang ikut berpartisipasi dalam suatu kegiatan . budaya politik dalam suatu masyarakat tidak lahir dengan sendirinya. Orientasi pendidikan politik yang melahirkan kesadaran dan partisipasi politik tentu iikut mewarnai budaya politik yang lahir. Oleh karena itu, rangkaian budaya poloitik lebih baik menuju ke tingkat yang mapan, yaitu budaya partisipasi yang sesuai dengan etika dan norma-norma dalam masyarakat suatu Negara.
2. Budaya Politik Kalua
Menurut (Wikipedia Bahasa Indonesia)Budaya politik kaula (Subjek), yaitu budaya politik yang masyarakat yang bersangkutan sudah relatif maju baik sosial maupun ekonominya tetapi masih bersifat pasif. Budaya politik suatu masyarakat dapat dikatakan subyek jika terdapat frekuensi orientasi yang tinggi terhadap pengetahuan sistem politik secara umum dan objek output atau terdapat pemahaman mengenai penguatan kebijakan yang di buat oleh pemerintah. Namun frekuensi orientasi mengenai struktur dan peranan dalam pembuatan kebijakan yang dilakukan pemerintah tidak terlalu diperhatikan. Para subyek menyadari akan otoritas pemerintah dan secara efektif mereka di arahkan pada otoritas tersebut. Sikap masyarakat terhadap sistem politik yang ada ditunjukkan melalui rasa bangga atau malah rasa tidak suka. Intinya, dalam kebudayaan politik subyek, sudah ada pengetahuan yang memadai tentang sistem politik secara umum serta proses penguatan kebijakan yang di buat oleh pemerintah.
Ciri-ciri Budaya Politik Kaula
Berikut ini adalah ciri-ciri budaya politk kaula
- Masyarakat sadar akan kebijakan politik tetapi pasif.
- Masyarakat cenderung tidak peduli dengan keberadaan sistem politik, padalah mereka sadar akan pentingnya berperan aktif dalam kegiatan politik
- Masyarakat mempunyai pemahaman tentang apa yang terjadi mengenai sistem politik
- Masyarakat yang menganut budaya politik kaula biasanya masyarakat modern yang telah mengenal peradaban luar.
- Kesadaran masyarakat akan adanya kewenangan pemerintah atau kekuasaan dalam masyarakatnya cukup tinggi.
- Masyarakat tidak memiliki semangat untuk menganut budaya politik partisipan.
- Masyarakat secara umum patuh dan menerima secara loyal terhadap kebijakan pemerintah serta kebijakan pimpinannya.
- Masyarakat mengikuti perkembangan berita-berita terkini mengenai suasana politik yang ada, akan tetapi mereka tetap tak acuh dalam menaggapi kondisi tersebut.
- Masyarakat menyadari adanya otoritas pemerintah.
- Demokrasi akan sulit berkembang di kalanga masyarakat yang menganut budaya politik kaula karena warganya tidak aktif dalam kegiatan politik dinegaranya.
3. Budaya Politik Parokial
Budaya politik parokial adalah budaya politik dengan tingkat partisipasi yang sangat rendah. Kesadaran masyarakat akan kegiatan-kegiatan politik sangat rendah, bahkan sebagian dari mereka belum mengerti tentang adanya pemerintahan dan sistem politik. Berikut akan mimin berikan beberapa ciri-ciri umum budaya politik parokial. Budaya politik parokial biasnya terjadi pada masyarakat pedalaman yang belum mengenal dunia luar.
Partisipasi masyarakat dalam kegiatan politik sangat mempengaruhi kualitas demokrasi dalam suatu negara. Budaya politik parokialmerupakan budaya politik yang apatis, lantas apakah pengertian yang sebenarnya dri budaya politik parokial? berikut ini akan mimin jelaskan pengertian budaya politik parokial.
Ciri-ciri Budaya Politik Parokial
Berikut ini adalah ciri-ciri budaya politik parokial
- Masyarakat memiliki kesadaran politik yang sangat rendah.
- Apatis terhadap kegiatan-kegiatan politik.
- Tidak ada kepedulian dari masyarakat untuk berpartisipasi dalam dunia politik.
- Masyarakat cenderung menutup diri dari dunia politik yang mereka anggap tabu.
- Masyarakat bersifat pasif jika diminta untuk turut berpartisipasi dalam perpolitikan.
- Tidak memiliki suatu kebanggaan dalam ikut serta dalam kegiatan politik.
- Masyarakat tidak memiliki kemampuan untuk berpartisi dalam politik.
- Masyarakatnya biasanya tinggal di daerah terpencil dan jauh dari keramaian kota, masyarakatnya masih sederhana dan tradisional.
- Kesadaran masyarakat akan adanya kewenangan pemerintah atau kekuasaan dalam masyarakatnya cenderung rendah.
- Masyarakat tidak mempunyai harapan akan perubahan dalam kehidupan mereka karena tidak mengenal sistem politik.
Nah, dari beberapa penjelasan di atas kita dapat mengetahui mengenai macam-macam budaya politik di dunia. Kalo kita menelisik lebih dalam mengenai budaya politik di Indonesia, ketiga macam budaya tersebut akan kita temui. Mengingat rakyat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku, ras, agama dan budaya, dan tempat tinggal. Hal ini memungkinkan bahwa di Indoensia memiliki budaya politik yang berbeda-beda.
Demikianlah 3 Macam-macam Budaya Politik dan Pengertiannya !!. Sekian yang dapat kami sampaikan pada rtikael kali ini semoga dapat membantu anda dalam memberikan informasi yang anda butuhkan. Semoga bermanfaat dan terimakasih telah berkunjung. Jangan lupa share ya :-D
0 comments:
Post a Comment