Perbedaan Mitosis dan Meiosis Lengkap !!
Mengakupintar.blogspot.co.id - Pada kesempatan kali ini mimin akan membahas mengenai pembelahan mitosis dan meiosis. Dalam pembelahan mitosis dan meiosis terdapat beberapa fase yang harus di lalui. nah, pada artikel kali ini kami akan mencoba membahsnya secara ringan dan mudah dipahami. Sebelum kita membahsnya lebih jauh, alangkah baiknya kita mengetahui beberapa penejlasan berikut ini.
Reproduksi sel pada organisme eukariotik terjadi melalui
proses pembelahan sel yang diawali dengan penggandaan
materi genetik (replikasi DNA), kemudian diikuti pembelahan
kromosom. Pembelahan kromosom ini akan diikuti oleh
pembelahan nukleus, lalu diakhiri dengan pembelahan sel.
Pembelahan sel pada organisme eukariotik dapat dibagi
menjadi dua macam, yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis dapat
terjadi pada setiap organ dan berfungsi membentuk sel dengan
jumlah kromosom yang sama. Sedangkan, pembelahan meiosis
hanya berlangsung pada jaringan organ seks dan berfungsi
mereduksi jumlah kromosom menjadi separuhnya.
Mitosis dan meiosis merupakan pembelahan sel secara
tidak langsung, yaitu melalui tahapan-tahapan tertentu, dan
ditandai dengan penampakan yang berbeda-beda dari
kromosom yang dikandungnya. Pada saat pembelahan sel,
kromosom mudah diamati di bawah mikroskop, karena
benang-benang kromatin menebal dan memendek serta mudah
menyerap warna. Sebelum sel membelah, sel melakukan
persiapan, seperti pembelahan organel-organel sel, setelah
pembelahan sel selesai, terjadi proses pertumbuhan atau
pertambahan sel.
Siklus Sel
Siklus sel adalah peristiwa pertumbuhan sel menurut
tahapan tertentu, dan setelah melalui semua tahapan akan
kembali kepada tahapan semula. Siklus sel dapat dibagi menjadi
dua tahapan, yaitu tahapan interfase dan tahapan mitotik (fase
pembelahan).
1. Interfase
Interfase sering disebut tahap istirahat. Hal ini tidak tepat,
karena dalam tahap ini sel dalam keadaan aktif melakukan
metabolisme, termasuk mempersiapkan diri sebelum
pembelahan. Pada tahap ini, di dalam sel terdapat membran
yang membungkus inti sel. Kromosom tidak tampak karena
kromosom dalam bentuk utas molekul DNA yang halus dan
tidak menggulung sehingga tidak dapat dilihat di bawah
mikroskop cahaya.
Interfase dapat dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:
1) Fase G1 : Sel hasil pembelahan memasuki pertumbuhan
sel baru dan terus menerus melakukan
pembelahan organel.
2) Fase S : Dalam sel terjadi proses replikasi DNA sebagai
materi genetik yang akan diturunkan.
3) Fase G2 : Sel tumbuh membesar dan menyiapkan segala
keperluan untuk pembelahan sel.
2. Fase Pembelahan
Fase Pembelahan
Fase ini disebut juga fase mitotik. Pada fase ini terjadi proses
pembelahan sel, baik proses mitosis maupun meiosis.
Pembelahan Mitosis
Mitosis terjadi pada proses perbanyakan sel atau proses
pertumbuhan suatu jaringan. Contohnya, pada pembentukan
sel-sel darah merah atau pertumbuhan jaringan di daerah
meristem. Mitosis merupakan periode pembelahan sel yang
menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom sama seperti
induknya, yaitu 2n. Mitosis dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu
profase, metafase, anafase, dan telofase. Untuk mengetahui
tahap-tahap pembelahan mitosis tersebut, mari cermati
pembelahan berikut ini.
a. Profase
1) Nukleolus tidak tampak lagi dan membran nukleus telah
melebur.
2) Kromatin mengalami penebalan dan memendek menjadi
kromosom sehingga bisa dilihat dibawah mikroskop.
Benang-benang kromosom berpasangan, tiap-tiap
kromosom menggandakan diri membentuk struktur simetris
yang disebut kromatid. Kedua kromatid masih disatukan
pada satu titik yang disebut sentromer.
3) Pada sel hewan terdapat sepasang sentriol yang memisahkan
diri ke kutub-kutub yang berlawanan. Setelah sampai
di kutub, sentriol membentuk benang-benang spindel yang
melekat pada sentromer di setiap kromatid.
b. Metafase
Kromosom terletak pada bidang di tengah sel dengan
sentromer menempel pada benang spindel. Bidang di tengah
sel ini disebut bidang equator. Posisi kromosom yang tersebar
pada bidang equator ini menyebabkan jumlah kromosom dapat
dihitung dengan tepat dan bentuk kromosom dapat dipelajari.
c. Anafase
Daya tarik benang-benang spindel akan menyebabkan
kedua kromatid terlepas dari ikatan sentromer menuju kutub
masing-masing menjadi 2 kromosom baru. Jumlah kromosom
yang menuju ke kutub yang satu sama dengan kromosom yang
menuju ke kutub yang lain.
d. Telofase
1) Kromosom telah berkumpul di kutub masing-masing.
2) Membran inti muncul dan membungkus dua kelompok
kromosom yang telah terpisah tersebut menjadi dua inti baru.
3) Kromosom makin lama makin menipis, kemudian menjadi
benang-benang kromatin kembali. Sehingga, tidak dapat
di lihat.
4) Nukleolus dapat dilihat kembali
e. Sitokinesis
Setelah terbentuk dua inti sel, kemudian akan terjadi
perpisahan sitoplasma dengan pembentukan dinding (sekat
pemisah) yang terbentuk dimulai dari pinggir sel menuju ke
tengah memisahkan kedua inti menjadi 2 sel baru.
Pembelahan Meiosis
Pembelahan meiosis berlangsung pada saat pembentukan
sel gamet pada organisme diploid atau pada saat pembentukan
spora nonseksual pada jamur. Meiosis berlangsung di jaringan
organ reproduksi seksual atau pada jaringan nutfah. Pada
pembelahan meiosis, setiap sel anak akan menerima separuh
dari jumlah kromosom yang terdapat pada sel induk. Misalnya,
manusia memiliki 46 kromosom dalam sel tubuhnya. Setelah
terjadi pembelahan meiosis pada organ reproduksinya, seperti
testis atau ovarium, akan terbentuk gamet yang mengandung
hanya 23 kromosom.
Meiosis dapat dibagi menjadi dua periode pembelahan,
yaitu Meiosis I dan Meiosis II. Masing-masing periode terdiri
atas tahap-tahap profase, metafase, anafase, dan telofase. Hasil
akhir pembelahan meiosis adalah 4 sel anak yang haploid.
a. Meiosis I
1) Profase I
a) Leptoten : merupakan tahap pertama profase, kromatin
membentuk benang halus leptonema
(kromosom) sehingga kromosom tampak seperti
massa yang tidak teratur.
b) Zigoten : Proses penebalan berjalan terus dan kromosom
mulai berpasangan dengan homolognya.
c) Pakiten : Kromosom yang homolog terdiri atas 4 kromatid
yang disebut tetrad. Pasangan 2 kromosom
homolog disebut bivalen. Pasangan 3 atau 4
kromosom homolog disebut trivalen atau
tetravalen.
d) Diploten : Kromatid pada kromosom homolog dapat
saling melilit dan bertukar ruas satu dengan
yang lain, disebut pindah silang. Dua kromatid
yang disatukan oleh satu sentromer disebut
kromatid bersaudara. Kontak antar kromatid
bersaudara disebut kiasma.
e) Diakinesis : Tahap akhir profase I, membran inti melarut.
2) Metafase 1
Benang spindel keluar dari kutub yang berlawanan dan
mengait pada sentromer kromosom yang telah berpasangan.
Semua bivalen terletak pada bidang equator.
3) Anafase 1
Kromosom homolog bergerak ke arah kutub yang
berlawanan dengan dua kromatid bersaudara masih tetap
terikat pada sentromernya.
4) Telofase 1
Dua kelompok gugus kromosom tiba di dua kutub yang
berlawanan, masing-masing memiliki separuh jumlah gugus
kromosom sel induk. Masing-masing kromosom masih
membawa dua kromatid bersaudara. Selaput inti mulai
terbentuk dan sel-sel anakan memisah.
b. Meiosis II
Pada meiosis II, tahap-tahap yang terjadi dalam meiosis I
terulang kembali. Agar berbeda, tahap-tahap meosis II
dinamakan Profase II, Metafase II, Anafase II, dan Telofase II.
1) Profase II
Selaput inti dan nukleus dalam sel mulai menghilang dan
benang-benang spindel menarik sentromer kedua kutub yang
berbeda.
2) Metafase II
Kromosom terletak pada bidang equator dan setiap
sentromer pada kromosom diikat oleh benang spindel.
3) Anafase II
Sentromer membelah dan dua kromatid berpisah,
kemudian bergerak kearah berlawanan menuju kutub.
4) Telofase II
Kromosom berkumpul pada kutub yang berbeda, dan
membran inti muncul membungkus kelompok kromosom
tersebut. Setelah melewati 2 kali pembelahan, maka dari satu
sel akan dihasilkan 4 sel dengan masing-masing sel mengandung
kromosom separuh jumlah sel induknya.
Perbedaan Mitosis dan Meiosis
Pembelahan Mitosis
1. Terjadi pada semua sel tubuh (autosom) yang
sedang memperbanyak diri.
2. Hanya terdapat satu tahap pembelahan dalam
satu siklus pembelahan sel.
3. Tidak terdapat pasangan kromosom homolog,
yang berpisah adalah kromatid-kromatid yang
bergerak menuju kutub yang berbeda.
4. Tidak terjadi pertukaran segmen kromosom.
5. Sel baru yang dihasilkan dari suatu mitosis akan
mempunyai struktur genetik yang sama dengan
sel awal.
6. Hasil akhir dari pembelahan satu sel adalah dua
sel baru yang sama.
Pembelahan Meiosis
1. Hanya terjadi pada sel gonad pada saat
pembentukan gamet
2.Terdapat dua tahap pembelahan, yaitu meiosis I
dan meiosis II.
3. Terdapat pasangan kromosom homolog pada
meiosis I, kemudian setiap anggota pasangan
kromosom akan bermigrasi menuju kutub yang
berbeda. Pada meiosis II baru terjadi pemisahan
kromatid seperti pada mitosis.
4. Terjadi pindah silang antara kromosom homolog
yang berpasangan.
5. Sel yang dihasilkan melalui proses meiosis akan
mempunyai jumlah kromosom separuh dari sel
semula.
6. Hasil akhir dari pembelahan satu sel adalah
empat sel baru yang mempunyai jumlah
kromosom separuh daeri sel induk.
Nah, dari beberapa penjelasan di atas kita dapat mengetahui mengenai perbedaan pembelahan mitosis dan meiosis. Demikianlah artikel Perbedaan Mitosis dan Meiosis Lengkap !!. Semoga dapat membantu anda dalam memberikan informasi yang tapat dann akurat. Terimakasih telah berkunjung semoga bermanfaat. Jangan lupa share ya :-D