Sunday, October 1, 2017

Mekanisme Pertukaran Oksigen dan Karbondioksida

Mekanisme Pertukaran Oksigen dan Karbondioksida


Mengakupintar.blogpot.co.id - Pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai mekanisme pertukaran oksigen dan Karbondioksida. Dalam melakukan proses pernapasan, organ-organ di dalam tubuh kita akan melakuakn tugasnya masing-masing secara sistematis dan terstruktur. Namun sebelum kita membahasnya lebih jauh, alangkah baiknya kita mengetahui beberapa penjelasan berikut ini.

Proses pertukaran oksigen (O2 ) dan karbondioksida (CO2 ) terjadi dalam alveolus dan jaringan secara difusi. Udara masuk paru-paru saat kamu berinspirasi. Karena tekanan parsial O2 (PO3 ) dalam atmosfer lebih tinggi, maka udara masuk ke alveoli. Karena PO2 di alveoli lebih tinggi daripada kapiler-kapiler darah alveoli, maka O2 masuk secara difusi ke kapiler darah. O2 yang berada di kapiler darah diikat oleh hemoglobin darah (oksihemoglobin) dan diedarkan ke seluruh tubuh menuju jaringan-jaringan. Setelah sampai di jaringan, O2 akan berdifusi masuk ke sel-sel tubuh. Di dalam sel O2 digunakan untuk proses oksidasi sel. Gas sisa yang dihasilkan dari proses oksidasi sel adalah CO2 . Jika O2 digunakan makin banyak, maka CO2 yang dihasilkan makin banyak pula. Hal ini, menyebabkan tekanan parsial CO2 (PCO2 ) dalam sel lebih tinggi dari kapiler darah. Sehingga, CO2 berdifusi ke kapiler vena darah dan dibawa menuju ke paru-paru.

Tingkat kelarutan CO2 di dalam darah kira-kira 20 kali kelarutan O2 . CO2 berdifusi dalam eritrosit secara cepat sehingga mengalami hidrasi menjadi HCO3 , yang disebabkan adanya enzim karbonat anhidrase dalam plasma darah. Adanya penurunan kejenuhan Hb terhadap CO2 menyebabkan Hb mengikat lebih banyak H+ dari oksihemoglobin. Sebagian CO2 dalam eritrosit bereaksi dengan gugus amino membentuk senyawa karbamino (senyawa Hb dengan CO2 ). Adanya ikatan Hb dengan CO2 menyebabkan darah lebih asam namun keasaman ini dinetralkan oleh ion-ion Na+ dan K+. Sampai di paru-paru, CO2 berdifusi ke alveolus dari kapiler vena. Hal ini dapat terjadi, karena tekanan CO2 dalam alveolus lebih rendah dibandingkan tekanan CO2 dalam kapiler vena. Selanjutnya, melalui saluran pernapasan CO2 diembuskan keluar tubuh. Skema reaksi Hb dan O2 : Hb + O2 → Hb (O2 ) 4 ← oksihemoglobin Reaksi Hb dan CO2 : CO2 + H2 O → H2 CO3 ← asam karbonat

Mekanisme Pernapasan

Dalam pernapasan terjadi proses inspirasi dan ekspirasi. Berdasarkan proses ini, pernapasan pada manusia dibedakan menjadi dua macam, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.

1. Pernapasan dada 

Pada pernapasan dada melibatkan otot antartulang rusuk (interkortalis). Saat inspirasi (udara dihirup), otot interkostalis berkontraksi → tulang rusuk terangkat → rongga dada membesar → tekanan udara dalam dada (toraks) menurun → paru-paru mengembang → tekanan udara dalam paru-paru lebih rendah daripada tekanan luar sehingga udara masuk ke paru-paru Saat ekspirasi (udara diembuskan), otot interkostalis berelaksasi → tulang rusuk turun → rongga dada mengecil → tekanan udara dalam torak meningkat → paru-paru mengempis → tekanan udara dalam paru-paru lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan udara luar sehingga udara keluar dari paruparu. \

2. Pernapasan perut 

Dalam pernapasan perut, otot yang terlibat adalah otot diafragma. Saat inspirasi, otot diafragma berkontraksi → diafragma menjadi datar → rongga dada membesar → paruparu mengembang → tekanan udara dalam paru-paru lebih rendah daripada tekanan udara luar sehingga udara masuk ke paru-paru. Saat ekspirasi, otot diafragma berelaksasi → diafragma melengkung ke arah rongga dada → rongga dada mengecil → paru-paru mengempis → tekanan dalam paru-paru lebih tinggi dari tekanan udara luar sehingga udara keluar dari paru-paru.

Nah, dari beberapa penjelasan di atas kita dapat mengetahui mengenai mekanisme pernapasan serta mekanisme pertukaran oksigen dan karbondioksida. Demikianlah Mekanisme Pertukaran Oksigen dan Karbondioksida. Sekian yang dapat kami sampaikan melalui artikel kali ini semoga dapat membantu anda dalam memberikan informasi yang anda butuhkan. Semoga bermanfaat dan jangan lupa share ya :-D

Wednesday, September 27, 2017

Struktur dan Fungsi Jaringan Daun Lengkap !!

Struktur dan Fungsi Jaringan Daun Lengkap !!


Mengakupintar.blogspot.com- Pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai struktur dan fungsi jaringan daun. Daun merupakan salah satu organ yang sangat penting bagi tumbuhan karena di dalam daun terjdai proses pembuatan makanan. Nah,pada artikel kali ini kami akan membahasnya secara ringan dan mudah dipahami. Sebelum kita membahasnya lebih jauh alangkah baiknya kita mengetahui beberapa penjelasan berikut ini.

Struktur dan Fungsi Jaringan Daun

Struktur anatomi daun dapat melaksanakan fungsi fotosintesis dan pertukaran zat di dalam tubuh tumbuhan. Setiap struktur daun tersusun dari lapisan-lapisan sel yang menyusunnya. Pada permukaan atas dan bawah daun terdapat lapisan tipis sel yang disebut dengan epidermis yang berfungsi untuk melindungi daun.

Pada beberapa tumbuhan, daun dilapisi oleh lapisan kutikula serupa lilin. Epidermis tersusun oleh selapis sel yang dinding selnya mengalami penebalan dari kitin (kutikula) atau kadang lignin. Kutikula ini berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air yang terlalu besar pada daun. Epidermis terletak di bagian atas dan bawah daun. Epidermis pada beberapa tumbuhan mengalami modifikasi menjadi berbagai bentuk lain, misalnya menjadi stomata, trikoma, dan sel kipas, sehingga memiliki fungsi tambahan. Stomata berfungsi untuk keluar masuknya udara. Stomata banyak ditemukan pada permukaan daun.

Stomata terdiri atas lubang yang diapit oleh dua sel penutup. Pada lapisan di bawah jaringan epidermis ditemukan adanya jaringan mesofil, merupakan jaringan parenkim (jaringan dasar). Mesofil terletak di antara epidermis atas dan epidermis bawah. Mesofil pada daun dikotil berdiferensiasi menjadi dua parenkim.
1. Parenkim palisade atau jaringan tiang yang terdiri atas sel-sel berbentuk silinder, tersusun rapat, dan mengandung banyak kloroplas.
2. Parenkim spons atau jaringan bunga karang yang tersusun dari sel-sel yang tidak teratur, tersusun renggang, dan mengandung lebih sedikit kloroplas.

Mesofil pada monokotil tidak berdefensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang, tetapi tersusun atas sel parenkim yang struktur dan ukurannya seragam. Di bawah jaringan mesofil ditemukan adanya berkas pengangkut pada daun dan membentuk bangunan yang kompleks yang disebut tulang daun. Berkas pengangkut terdiri atas xylem dan floem.

Xylem berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari tanah, sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Untuk mengetahui struktur daun lakukan kegiatan berikut.Sama halnya dengan proses memasak, fotosintesis juga memerlukan bahan. Bahan untuk fotosintesis adalah molekul air (H2 O) dan karbon dioksida (CO2 ). Pada proses fotosintesis akan membentuk glukosa (molekul gula) dan menghasilkan oksigen. 
Apakah benar dalam proses fotosintesis dihasilkan oksigen dan glukosa? Ternyata gelembung-gelembung yang dihasilkan adakah oksigen. Nah apakah benar dalam proses fotosintesis dihasilkan glukosa?

Proses fotosintesis terjadi dalam dau tahap, yaitu tahap pertama yang disebut dengan reaksi terang dan tahap kedua yang disebut dengan reaksi gelap. Pada beberapa reaksi kimia dalam tahap reaksi terang membutuhkan adanya cahaya yang diserap oleh pigmen klorofil. Cahaya yang diserap ini akan memecah air menjadi 2 molekul O2 (oksigen) dan H2 (hidrogen). Oksigen akan dikeluarkan oleh tumbuhan melalui stomata. Hidrogen (H2 ) akan dipakai oleh tumbuhan untuk reaksi gelap pada proses fotosintesis. Carilah info dari berbagai sumber, bagaimanakah terjadinya reaksi gelap pada proses fotosintesis! Di manakah terjadi fotosintesis ?

Fotosintesis ini terjadi di dalam kloroplas yang terdapat pada jaringan palisade dan spons di daun tumbuhan. 6CO2 (karbon dioksida) + 6H2 O (air) C6 H12O6 (glukosa) + 6O2 (oksigen) Cahaya Matahari Sumber: Kemendikbud Gambar 3.16 . Proses Fotosintesis pada tumbuhan oksigen karbondioksida glukosa air dan mineral Apa pentingnya melakukan fotosintesis? Fotosintesis berperan dalam menyediakan makanan untuk semua organisme. Organisme fotosintetik menggunakan karbon dioksida dan melepaskan oksigen yang dibutuhkan oleh semua organisme termasuk manusia untuk tetap hidup. Sebanyak 90% oksigen yang ada di atmosfer merupakan hasil fotosintesis. Jadi, peristiwa fotosintesis penting untuk keberlangsungan makhluk hidup di bumi.

Monday, September 25, 2017

Bagian-Bagian Sel Tumbuhan dan Fungsinya Lengkap !!

Bagian-Bagian Sel Tumbuhan dan Fungsinya Lengkap !!


Mengakupintar.blogspot.com - Pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai sel padatumbuhan. Sel pada tumbuhan memang salah satu pembahasan yang membutuhkan pemahaman. Jadi perhatikan baik-baik setiap penjelasan yang kami paparkan. Sebelum kita membahasnya lebih jauh alangkah baiknya kita mengetahu beberapa penjelasan berikut ini

Sel tumbuhan memiliki struktur yang tidak dimiliki oleh sel hewan, di antaranya adalah adanya vakuola, kloroplas, dan dinding sel.

A. Vakuola 

Vakuola adalah organel sitoplasma yang berisi cairan, dibatasi oleh membran yang identik dengan membran plasma. Vakuola sering terbentuk karena pelipatan membran sel ke arah dalam. Bahan atau buangan dapat ditemukan di dalam vakuola. Sel tumbuhan berisi banyak vakuola kecil-kecil, tetapi dengan matangnya sel, terbentuklah vakuola tengah yang besar. Molekul makanan yang terlarut, bahan buangan, dan pigmen sering terdapat di dalamnya. Vakuola memiliki beberapa fungsi, antara lain:
1) Memasukkan air melalui tonoplas yang bersifat diferensial permiabel untuk membangun turgor sel.
2) Vakuola ada yang berisi pigmen dalam bentuk larutan, seperti antosian, termasuk antosianin yang berwarna merah, biru, dan lembayung, juga warna gading dan kuning. Antosian dapat memberi warna pada bunga, buah, pucuk, dan daun. Hal ini, berguna untuk menarik serangga, burung, dan hewan lain yang berjasa bagi penyerbukan atau persebaran biji.
3) Vakuola tumbuhan, kadang-kadang mengandung enzim hidrolitik yang dapat bertindak sebagai lisosom waktu hidup. Setelah sel mati, tonoplas kehilangan sifat diferensial permiabelnya sehingga enzim-enzimnya lolos keluar menyebabkan autolisis (penghancuran diri).
4) Menjadi tempat timbunan sisa-sisa metabolisme, seperti kristal kalsium oksalat dan beberapa alkaloid, seperti tanin. Lateks (getah) dapat berkumpul dalam vakuola dalam bentuk emulsi. Sel khusus yang berfungsi seperti ini disebut latisifer, misalnya pada Hevea brasiliensi dan Cannabis sativa.
5) Menjadi tempat penyimpanan zat makanan terlarut yang sewaktu-waktu dapat digunakan oleh sitoplasma. Misalnya, sukrosa dan garam mineral.

B. Kloroplas 

Kloroplas hanya terdapat pada sel-sel tumbuhan dan ganggang tertentu. Pada sel tumbuhan, kloroplas biasanya dijumpai dalam bentuk cakram dengan diameter 5 - 8 µm dan tebal 2 - 4 µm. Kloroplas dibatasi oleh membran ganda yang di dalamnya terdapat sistem luar membran interval yang terbenam dalam matriks fluida yang disebut stroma. Membran dalam, kaya akan fosfolipid dan protein. Selain itu, kloroplas juga mengandung pigmen yang paling utama di antaranya adalah klorofil. Klorofil terdapat dalam struktur seperti tumpukan piring yang disebut granum (jamak: grana). Warna hijau klorofil yang tergabung dalam membran, memberi warna hijau pada kloroplas dan sel serta jaringan tumbuhan yang terkena cahaya. Klorofil menangkap energi matahari dan digunakan untuk fotosintesis zat makanan. Jadi, kloroplas merupakan tempat fotosintesis. Pigmen-pigmen fotosintesis tumbuhan tingkat tinggi terbagi menjadi dua macam, yaitu klorofil dan karotenoid. Kedua pigmen ini berperan untuk menyerap energi cahaya, kemudian mengubahnya menjadi energi kimia. Kedua pigmen terletak di membran kloroplas. Klorofil berfungsi menyerap sinar merah dan biru-ungu, memantulkan sinar hijau, kecuali bila tertutup oleh pigmen warna lain. Karotenoid merupakan pigmen berwarna kuning, orange, merah atau coklat yang menyerap sinar bergelombang antara biru-ungu. Karotenoid terdapat pada beberapa bunga dan buahbuahan sehingga memiliki warna yang cemerlang dan menarik insekta, burung atau hewan lain untuk membantu penyerbukan atau penyebaran biji. Misalnya, likopen yang merupakan karoten pada kulit buah tomat yang merah. Karotenoid juga berfungsi sebagai pelindung klorofil pada waktu sinar terlalu kuat dan oksidasi oleh oksigen yang dihasilkan dalam proses fotosintesis. Ada dua tipe karotenoid, yaitu karoten dan xantofil.

D. dinding sel

Dinding sel Sebagian besar ganggang dan semua tumbuhan, di luar membran sel terdapat pembungkus luar yang terdiri atas selulosa polisakarida  dan yang membentuk dinding sel yang kaku.
Penataan fibril-fibril selulosa terlihat beraturan sehingga terbentuk dinding sel. Sifat-sifat linier molekul-molekul fibril selulosa dan mudahnya pengikatan hidrogen intermolekuler menyebabkan terbentuknya fibril-fibril yang panjang dan kaku. Selain selulosa, dinding sel juga mengandung polisakarida sebagai konstruksi penguat dinding sel.

Nah, dari beberapa penjelasa di atas kita dapat mengetahui beberapa bagian-bagian yang pasti terdapat di dalam sel tumbuhan. Demikianlah Bagian-Bagian Sel Tumbuhan dan Fungsinya Lengkap !!. Sekian yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini semoga dapat membantu anda dalam memberikan informasi yang anda butuhkan. Semoga bermanfaat dan jangan lupa share ya :-D

Pengertian Difusi, Osmosis, Transpor Aktif, dan Endositosis atau Eksositosis

Pengertian Difusi, Osmosis, Transpor Aktif, dan Endositosis atau Eksositosis


Mengakupintar.blogspot.com - Pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai transpor membran yang terjadi di dalam sel. Transpor membran yang berlangsung di dalam sel terdiri dari proses difusi, osmosis, dan transpor aktif. Sebelum kita membahasnya lebih jauh. langkah baiknya kita mengetahui beberapa penjelasan berikut ini.

Organisme multiseluler mempunyai sistem transportasi di dalam tubuhnya. Transportasi ini melibatkan sel atau membran sel yang memiliki ketebalan 5 - 10 nm (nano meter; 1 nm = 1 × 10-9m). Membran ini menghalangi gerak ion dan molekul melewati membran. Hal ini sangat penting untuk menjaga kestabilan pH, menjaga konsentrasi ion dalam sel, untuk kegiatan enzim, mengeluarkan sisa-sisa metabolisme yang bersifat racun, dan memasok ion-ion yang penting dalam kegiatan saraf dan otot. Berikut ini akan dibahas macam-macam gerakan yang melewati membran sel. Gerakan-gerakan ini terjadi pada selaput organel dalam sel. Pada dasarnya, hanya ada empat macam gerakan lewat membran sel ini, yaitu difusi, osmosis, transpor aktif, dan endositosis atau eksositosis. Setelah mempelajari subbab ini, kamu dapat membandingkan keempat transpor tersebut, mari cermati uraiannya.

1. Difusi

Difusi adalah, gerakan molekul dari suatu daerah dengan konsentrasi yang tinggi ke daerah lain dengan konsentrasi lebih rendah yang disebabkan oleh energi kinetik molekul-molekul tersebut. Kecepatan difusi melalui membran sel tergantung pada perbedaan konsentrasi, ukuran molekul, muatan, daya larut partikel-partikel dalam lipid dan suhu. Pada umumnya, zat-zat yang larut dalam lipid, yaitu molekul hidrofobik lebih mudah berdifusi melalui membran daripada molekul hidrofilik. Selain itu, membran sel juga bersifat permeabel terhadap molekul-molekul kecil yang tidak bermuatan seperti H2 O, CO2, dan O2 . Dalam keadaan yang sama, molekul kecil lebih cepat berdifusi melalui membran sel.
daripada molekul besar. Difusi sederhana dari molekul hidrofilik yang besarnya lebih dari 7 - 8 Ã… (Ã… = angstrom = 10-10 m) hampir tidak dapat berlangsung karena terhalang oleh membran sel, tetapi molekul tersebut dapat masuk ke dalam sel dengan cara difusi terbantu atau facilitated diffusion. Difusi terbantu tergantung pada suatu mekanisme transpor khusus dari membran sel seperti permease. Permease adalah suatu protein (enzim) membran sel yang akan memberi jalan bagi ion dan molekul polar tidak bermuatan agar dapat melintasi dua lapisan lipid hidrofobik dari membran sel. Difusi ADP ke dalam dan ATP keluar dari mitokondria juga memerlukan difusi terbantu. Dalam semua proses difusi terbantu, molekul bergerak ke arah gradien konsentrasi.

2. Osmosis

Pada hakikatnya, osmosis merupakan suatu proses difusi. Osmosis adalah difusi dari tiap pelarut melalui suatu selaput yang permeabel secara diferensial. Pelarut universal adalah air. Jadi, dapat dikatakan bahwa osmosis adalah difusi air melalui selaput yang permeabel secara diferensial dari pelarut berkonsentrasi tinggi (banyak air) ke pelarut yang berkonsentrasi rendah (sedikit air). Proses osmosis akan berhenti jika konsentrasi di dalam dan di luar sel telah seimbang. Bila sel memiliki konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (sedikit air atau hipertonik) daripada di luar sel, maka air yang ada di luar sel akan masuk ke dalam sel. Peristiwa masuknya air ke dalam sel tersebut dapat mengakibatkan pecahnya sel pada sel hewan (hemolisis). Sedangkan, pada sel tumbuhan, sel hanya akan menggembung karena ditahan oleh dinding sel. Konsentrasi air yang tinggi di luar sel disebut hipotonik. Sedangkan, bila sel memiliki konsentrasi zat terlarut lebih rendah (banyak air) daripada di luar sel, maka air yang ada di dalam sel akan keluar sel. Keluarnya air dari sel akan mengakibatkan sel mengerut. Pada sel hewan, mengerutnya sel ini disebut krenasi, sedangkan pada sel tumbuhan disebut plasmolisis.

3. Transpor Aktif 

Transpor aktif merupakan gerakan ion dan molekul melawan suatu gradien konsentrasi dengan menggunakan energi untuk masuk atau keluar sel melalui membran sel. Selain memerlukan energi berupa ATP, transpor aktif juga memerlukan enzim untuk memindahkan molekul dan ion dari tempat konsentrasi rendah ke tempat konsentrasi tinggi. Agar enzim dapat berfungsi sebagai pompa, maka enzim tersebut harus dapat mengikat ion dan mengangkut ion dari satu sisi membran ke sisi yang lain. Molekul gula dan asam amino diangkut secara aktif ke dalam sel menggunakan energi. Energi ini di peroleh dari gradien konsentrasi Na+ yang terjadi pada pengangkutan natrium-kalium. Dengan bantuan suatu protein transpor khusus, molekul glukosa dan ion natrium masuk ke dalam sel bersama-sama. Kemudian, natrium tersebut dikeluarkan lagi oleh pompa natrium-kalium. Dengan demikian, pompa natrium-kalium tidak hanya mengangkut secara aktif Na+ dan K+, tetapi secara tidak langsung menyediakan energi untuk proses pengangkutan yang lain.

4. Endositosis atau Eksositosis

Endositosis adalah suatu mekanisme pengangkutan bahan, seperti makromolekul protein dari cairan di luar sel ke dalam sel dengan membungkus makromolekul tersebut dengan cara melekukkan sebagian dari membran sel ke dalam. Kantung yang terbentuk kemudian melepaskan diri dari bagian luar membran dan membentuk vakuola di dalam sitoplasma. Kemudian, lisosom menyatu dengan vakuola endositik tersebut dan isi dari organel tersebut menjadi satu membentuk lisosom sekunder. Enzim-enzim lisosom akan mencerna makromolekul menjadi bahan yang dapat larut (asam amino, gula, dan nukleotida). Eksositosis adalah kebalikan dari endositosis. Pada sel-sel yang mengeluarkan protein dalam jumlah yang besar, protein tersebut pertama-tama berkumpul di dalam sebuah kantung yang dilapisi membran di dalam aparat golgi, kemudian bergerak ke permukaan sel, lalu mendekat pada membran sel dan mengosongkan isinya ke luar.

Sruktur dan Fungsi Jaringan Batang Lengkap !!


Sruktur dan Fungsi Jaringan Batang Lengkap !!


Mengakupintar.blogspot.com - Pada kesepatan kali ini kami akan membahas mengenai struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan lengkap. Dalam lingkungan sekitar kita dapat menemukan banyak sekali tumbuhan-tumbuhan berkayu maupun tumbuhan yang tidak berkayu. Nah, pada kesempatan kali ini kami akan memebahas mengenai struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Seblum kita membahasnya lebih jauh, alangkah baiknya kita mengetahui beberapa penjelasan berikut ini.

Struktur Jaringan Batang

Pada umumnya tumbuhan yang pernah anda lihat memiliki  struktur batang yang berdiri tegak  dan berdiri kokoh di atas tanah serta memiliki cabang, daun, dan bunga yang legkap. Tempat melekatnya daun dan tunas pada batang adalah buku (nodus) dan batang di antara dua buku disebut ruas (internodus). Anatomi batang tumbuhan monokotil dan dikotil memiliki ciri masing-masing.yang menunjukkan ciri yang berbeda antara jaringan penyusun batang monokotil dan dikotil! Seperti halnya pada akar, batang bila diiris melintang menunjukkan bagianbagian (daerah) atau jaringan-jaringan penyusun dari luar ke dalam tersusun sebagai berikut: epidermis, korteks, dan silinder pusat. Jaringan terluar dari batang, yaitu epidermis.

Pada batang dikotil yang telah dewasa, epidermis akan rusak dan digantikan oleh periderm (jaringan gabus). Periderm memiliki kambium gabus atau felogen. Felogen membelah ke arah luar membentuk felem dan ke arah dalam membentuk feloderm. Di bawah epidermis terdapat daerah korteks. Daerah korteks tersusun oleh jaringan parenkim. Pada batang dikotil lapisan kortek yang paling dalam adalah jaringan endodermis. Biasanya sel-selnya mengandung amilum. Berbeda dengan pengamatan secara anatomis pada akar, pada batang endodermis dan perikambium tidak tampak jelas.

Pada tumbuhan monokotil tidak ditemukan endodermis. Bagian terdalam dari batang, yaitu silinder pusat atau stele. Silinder pusat terdiri atas tiga bagian, yaitu perikambium, jaringan pengangkut, dan empulur. Pada dikotil berkas pengangkut tersusun dalam lingkaran. Berkas pengangkutnya bertipe kolateral terbuka atau bikolateral. Kolateral terbuka, yaitu antara xilem dan floem terdapat kambium. Tipe berkas pengangkut berkolateral memiliki susunan xilem yang diapit oleh floem luar dan floem dalam, anatar xilem dan floem luar terdapat kambium. Berkas pengangkut pada batang monokotil tersusun tersebar dan bertipe kolateral tertutup, yaitu antara xilem dan folem tidak ada berkas. Berkas floem atau pembuluh tapis adalah berkas pengangkut yang mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

Fungsi Jarigan Batang

Berkas xylem atau pembuluh kayu tersusun dari berbagai jenis sel, yaitu sel serat dan sel-sel pembentuk pembuluh angkut xylem.Sel-sel itu mengalami penebalan dinding, sehingga selain berfungsi untuk mengangkut air dan zat hara dari akar ke daun, xylem juga akan berfungsi sebagai jaringan penguat. Seperti halnya pada akar, bagian terdalam batang juga tersusun atas empulur batang. Pada tumbuhan dikotil, di antara floem dan xylem dibatasi oleh kambium. Jaringan kambium mempunyai sifat selalu membelah dan menyebabkan batang bertambah besar. Jaringan kambium yang terdaat pada tumbuhan berkayu berfungsi membentuk batang yang kokoh dan percabangan pada tumbuhan.

Tahukah Anda lingkaran tahun pada batang tumbuhan yang berkayu? Lingkaran tahun tersebut menunjukkan aktivitas kambium yang dapat digunakan untuk menghitung umur dari tumbuhan tersebut.  Beberapa batang memiliki fungsi tambahan, misalnya pada tumbuhan kunyit dan kentang. Rimpang kunyit dan umbi kentang sebenarnya adalah batang yang memiliki fungsi tambahan sebagai tempat penyimpan cadangan makanan. Sebagai bukti bahwa rimpang kunyit dan umbi kentang adalah batang yang di gunakan untuk menyimpan cadangan makanan bagi tumbuhan

Nah, dari beberapa penjelasan di atas kita dapat mengetahui beberapa struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan. Demikianlah Sruktur dan Fungsi Jaringan Batang Lengkap !!. Sekian yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini semoga dapat membantu anda dalam memberikan informasi yang anda butuhkan. Jangan lupa share ya :-D

Sunday, September 24, 2017

15 Contoh Kalimat Efektif dan Kalimat Tidak Efektif Lengkap !!

15 Contoh Kalimat Efektif dan Kalimat Tidak Efektif Lengkap !!


Mengakupintar.blogspot.com - Pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai kalimat efektif dan tidak efektif. Dalam bahasa Indonesia yang sering kita gunakan sehari-hari, terkadang kita tidak cukup mampu untuk menyampaikan kalimat secara efektif sehingga apa yang kita sampaikan tidak dapat di pahami maksudnya. Dengan kata lain, kalimat yang kita sampaikan tidak dapat dipahami oleh orang lain. Nah, pada artikel kali ini kami akan membahas mengenai kalimat efektif. Akan memberikan cara-cara supaya kalimat menjadi efektif dan mudah dipahami. Sebelum kita membahasnya lebih jauh alangkah baiknya kita mengetahui beberapa penjelasan berikut ini.

Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu di pahami maksudnya. Kalimat efektif mampu memberikan pemahaman kepada orang lain atau pembaca. Sedangkan kalimat tidak efektif adalah kalimat yang mempunyai makna yang rancu. Dengan kata lain, kalimat tidak efektif adalah lawan dari kalimat efekti. Kata-kata yang terdapat pada kalimat efektif sesuai dengan kaidah kebahasaan, sedangkan kata-kata yang terdapat pada kalimat tidak efektif tidak tersusun dengan baik.

Dalam berbahasa hendaknya kita mampu melafalkan, mengucpakan, dan meyampaikan kalimat secara efektif sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman. Menggunakan kalimat efektif menjadi tidak boros kata-kata. Berikut ini adalah keuntungan menggunakan kalimat efektif dalam menyampaikan kata-kata.
1. Mampu memberikan pemahaman kepada orang lain dengan waktu yang singkat.
2. Tidak boros kata-kata karena kalimat yang digunakan sudah cukup memberikan pemahaman.
3. Tidak menimbulkan kesalahpahaman bagi orang lain.
4. Mampu memberikan informasi secara akurat karena menggunakan kaidah bahasa yang berlaku.
5. Memiliki struktur bahasa dan susuan kalimat yang baik dan benar.

Nah, dari beberapa penjelasan di atas kita dapat mengetahui mengenai pengertian kalimat efektif. Selanjutnya kami akan memberikan kepada anda beberapa contoh dari kalimat efektif. Berikut ini adalah contoh kalimat efektif.

15 Contoh Kalimat Efektif dan Kalimat Tidak Efektif


  1. - Saya tidak suka kalo saya di berikan hadiah semacam itu. (Kalimat Tidak Efektif)
    - Saya tidak suka jika diberikan hadiah seperti itu. (Kalimat Efektif)
  2. - Makan malam paling uenak kalo makannya bareng-bareng bersama keluarga. (kalimat Tidak Efektif)
    - Makan malam paling enak jika bersama-sama keluarga. (Kalimat Efektif)
  3. - Dan jika itu memang menjadi yang terbaik untukmu, lakukanlan saja!. (Kalimat Tidak Efektif)
    - Jika itu yang terbaik untukmu, lakukanlah!. (Kalimat Efektif)
  4. - Kakak menyiram bunga dengan menyiram bagian-bagian akarnya. (Kalimat Tidak Efektif)
    - Kakak menyiram bunga pada bagian akarnya. (Kalimat Efektif)
  5. - Ibu ketika memasak nasi selalu memasaknya di dapur. (Kalimat Tidak Efektif)
    - Ibu memasak nasi di dapur. (Kalimat Efektif)
  6. - Ayah sedang menyeruput dan minum menikmati kopi di depan rumah. (Kalimat Tidak Efektif)
    - Ayah sedang menikmati kopi di depan rumah. (Kalimat Efektif)
  7. - Datanglah kemari dengan datang membawa semangat baru. (Kalimat Tidak Efektif )
    - Datanglah dengan membawa semangat baru. (Kalimat Efektif)
  8. - Kami harap semoga yang kami harapkan tercapai. (Kalimat Tidak Efektif)
    - Semoga yang kami harapkan tercapai. (Kalimat Efektif)
  9. - Dia membicarakan tentang apa saja pengalaman ibunya. (Kalimat Tidak Efektif)
    - Dia membicarakan pengalaman ibunya. (Kalimat Efektif)
  10. - Sudah saya makan semua bakso di dalam mangkuk itu.  (Kalimat Tidak Efektif)
    - Saya sudah makan bakso satu mangkuk. (Kalimat Efektif)
  11. - Kami berjalan dengan jalan di pinggir trotoar. (kalimat Tidak Efektif)
    - Kami berjalan di pinggir trotoar. (Kalimat Efektif)
  12. - Bagi semua para hadirin di mohon untuk berdiri. (Kalimat Tidak efektif)
    - Semua hadirin di mohon untuk berdiri. (Kalimat Efektif)
  13. - Para tamu dan para undangan dipersilakan untuk menikmati hidangan. (Kalimat Tidak Efektif)
    - Para tamu undangan dipersilakan untuk menikmati hidangan. (Kalimat Efektif)
  14. - Adik makan roti dengan memakan bagian atasnya dahulu. (Kalimat Tidak Efektik)
    - Adik makan roti bagian atasnya dahulu. (Kalimat Efektif)
  15. - Sudah saya menulis surat untuk kawan saya di Medan. (Kalimat Tidak Efektif)
    - Saya sudah menulis surat untuk teman di Medan. (Kalimat Efektif)
Nah, dari beberapa contoh di atas kita dapat mengetahui beberapa penjelasan mengenai kalimat efektif dan kalimat tidak efektif. Demikianlah 15 Contoh Kalimat Efektif dan Kalimat Tidak Efektif Lengkap !!. Sekian yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini semoga dapat membantu anda dalam memberikan informasi yang bermanfaat dan akurat. Jangan lupa share ya

Wednesday, September 20, 2017

Gymnospermae (Tumbuhan Biji Terbuka) Lengkap !!

Gymnospermae (Tumbuhan Biji Terbuka) Lengkap !!


Mengakupintar.blogspot.co.id - Pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai tumbuhan biji terbuka. Dalam kehidupan sehari-hari tak jarang kita menemui tumbuhan berbiji terbuka. Seperti pohon melinjo yang memiliki biji-biji yang dapat dimanfaatkan menjadi emping dan sayuran. Nah, sebelum kita membahasnya lebih jauh alangkah baiknya kita mengetahui beberapa penjelasan berikut ini.

Pengertian Gymnospermae

Gymnospermae (dari bahasa Yunani: gymnos (telanjang) dan sperma (biji) atau tumbuhan berbiji terbuka merupakan kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindung dalam bakal buah (ovarium). Pada tumbuhan berbunga (Angiospermae) biji atau bakal biji selalu terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga tidak terlihat dari luar. Pada Gymnospermae, biji terekspos langsung atau terletak di antara daun-daun penyusun strobilus atau runjung. Pada melinjo misalnya, yaitu bijinya) sejak dari "kroto" hingga melinjo masak dapat dilihat, sementara pada tusam biji terletak pada runjungnya.
Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta tahun yang lalu), sebelum era dinosaurus Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili oleh kelompok yang sekarang sudah punah dan kini menjadi batu bara seperti tumbuhan (paku biji). Anggota-anggotanya yang lain dapat melanjutkan keturunannya hingga sekarang. Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai penerus dari salah satu kelompok Gymnospermae purba yang telah punah (paku biji)
Berikut ini adalah ciri-ciri tumbuhan biji terbuka
1. Bakal bjiji berada di luar sehingga biji tidak mendapat perlindungan dari bakal buah.
2. Gymnospermae merupakan tumbuhan heterospora
3. Gymnospermae merupakan tumbuhan yang menghasilkan serbuk sari.
4. Struktur reproduksi pada tumbuhan biji terbuka terbentuk di dalam strobilus.
5. Tumbuhan gymnospermae memiliki akar tunggang.
6. Sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati.
7. Gymnospermae tidak memiliki mahkota bunga.
8. Gymnospermae memiliki akar dan batang yang berkambium.
9. Belum memiliki bunga sejati hanya berupa strobilus jantan dan betina.
10. Sporofil jantan dan sporofil etina letaknya terpisah.
11. Tidak tidak memiliki pembungkus biji sehingga biji tumbuhan terlihat.
12. Pada umumnya tumbuhan ini berkayu dan memiliki berbagai macam variasi.
13. Gymnospermae memiliki akar lateral yang cukup kuat untuk menopang batang tumbuhan.
14. Proses penyerbukan dan pembuahan terjadi dalam waktu yang relatif lama.
15. Memiliki batang tubuh yang bercabang dan tumbuh membesar.

Dalam klasifikasi tumbuhan modern, Gymnospermae tidak memiliki status taksonomi karena banyak petunjuk bahwa tumbuhan berbunga(Angiospermae, tumbuhan berbiji tertutup) adalah keturunan dari salah satu tumbuhan berbiji terbuka. Pemisahan antara tumbuhan berbiji terbuka dengan berbiji tertutup akan menyebabkan pemisahan yang parafiletik.
Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih bertahan yaitu
  • Yang masih bertahan:
    • Pinophyta, tetumbuhan runjung
    • Ginkgophyta, ginkgo
    • Cycadophyta, pakis haji dan kerabatnya
    • Gnetophyta, melinjo dan kerabatnya